GUNUNG SEPIKUL; PESONA KEINDAHAN TERSEMBUNYI SUKOHARJO

Posting Komentar
Konten [Tampil]
“Makmur”, itulah semboyan dari Kabupaten Sukoharjo; Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten yang merupakan eks Karesidenan Surakarta tersebut berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri di sebelah selatan, Kabupaten Karanganyar di sebelah timur, Kabupaten Klaten di sebelah barat, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah barat daya, dan Kota Surakarta di sebelah utara. Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi Jawa Tengah dengan banyaknya areal persawahan sepanjang lembah Sungai Bengawan Solo dan sekitarnya yang subur.


Pemandangan di Puncak Gunung Sepikul

Bicara mengenai wisata, daya tarik wisata Kabupaten Sukoharjo belumlah begitu terdengar gaungnya. Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada daya tarik wisata di Sukoharjo. Salah satu potensi wisata terkenal di Sukoharjo adalah wisata alam yang berada di Gunung Sepikul. Lokasi dari Gunung Sepikul sendiri ada di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.


Menuju Gunung Sepikul

Sarana transportasi yang bisa digunakan untuk menuju ke Gunung Sepikul hanyalah kendaraan pribadi karena belum ada transportasi umum yang menjangkau sampai ke sana. Jarak tempuh dari Kota Surakarta adalah sekitar 35 kilometer dengan waktu tempuh kurang-lebih 1 jam perjalanan. Akses menuju Gunung Sepikul sebenarnya mudah, akan tetapi saat ES (Entry Starter) melakukan penjelajahan pada Hari Sabtu tanggal 15 April 2017 yang lalu lokasi Gunung Sepikul belum ada di Google Map sehingga harus bertanya kepada warga.

Rute yang harus ditempuh jika perjalanan dimulai dari Kota Surakarta adalah:

  • Ambil rute melalui jalan utama menuju Kabupaten Wonogiri.

Gerbang Selamat Datang di Wonogiri
  • Cukup ikuti jalan utama tersebut sejauh sekitar 27 kilometer hingga memasuki Kabupaten Wonogiri tepatnya di Terminal Giri Adipura.

Belok kanan
  • Terdapat pertigaan yang mana jika lurus mengikuti jalan utama adalah menuju Kota Wonogiri, sementara jika berbelok ke arah barat; jalan tersebut adalah jalan tembus Klaten-Wonogiri. Berbelok ke arah barat meninggalkan jalan besar dan melewati jalan tembus tersebut.

Pemandangan
  • Terus ikuti jalan tembus tersebut sepanjang 6,5 kilometer hingga nanti sampai di SD Negeri Tiyaran 03.

Perhatikan plang ini di Kanan Jalan
  • Terdapat sebuah perempatan di sini, serta terdapat sebuah plang di kanan jalan bertuliskan “Wisata Alam Batu Seribu”. Perjalanan dilanjutkan dengan berbelok arah memasuki gapura yang ditunjukkan oleh plang penunjuk arah tersebut.

Penampakan Gapura
  • Terus mengikuti jalan maka di kiri jalan akan dijumpai papan penunjuk arah ke Gunung Sepikul. Belok kiri menuju jalan yang telah ditunjukkan oleh papan tersebut.

Ikuti Arah Panah
  • Akan dijumpai sebuah area parkir yang menandai bahwa perjalanan telah sampai di Gunung Sepikul.

Kendaraan yang dapat digunakan untuk mencapai kawasan parkir Gunung Sepikul adalah sepeda motor, mobil, dan mini bus. Bus besar kemungkinan belum bisa masuk karena jalannya tidak cukup lebar untuk dilalui. Kondisi jalan sudah baik dengan aspal halusnya, serta tidak ada tanjakan yang harus dilalui.


Legenda Gunung Sepikul

Gunung Sepikul masih ada kaitannya dengan kisah legenda berdirinya Candi Prambanan yang terletak jauh di perbatasan Klaten dan Yogyakarta. Diceritakan dalam kisah tersebut bahwa Bandung Bondowoso diminta oleh Roro Jonggrang untuk membuat 1000 candi dalam semalam sebagai syarat untuk menikahinya.

Bandung Bondowoso dengan kesaktiannya segera mengerahkan bala bantuan pasukan jin untuk membangun 1000 candi tersebut sehingga satu per satu candi berhasil berdiri dengan sekejap. Sementara itu Roro Jonggrang yang memang tidak menyukai Bandung Bondowoso bergegas mencari akal untuk menggagalkannya mendirikan 1000 candi.

Candi Prambanan

Akhirnya Roro Jonggrang meminta bantuan para penduduk desa untuk menumbuk lesung dan membakar jerami guna membuat suasana seperti sudah pagi hari. Apa yang dilakukan Roro Jonggrang tersebut membuat pasukan jin Bandung Bondowoso tidak bisa lagi melanjutkan tugasnya karena mengira hari sudah pagi. Bandung Bondowoso pun tidak bisa menyelesaikan tugasnya karena hanya berhasil mendirikan 999 candi. Karena merasa dicurangi, dengan marah ia mengubah Roro Jonggrang menjadi batu untuk melengkapi candi yang didirikannya menjadi 1000.

Sementara itu batu yang dibawa oleh pasukan jin untuk bahan bangunan candi ke-1000 ditinggalkan begitu saja oleh mereka saat mengira bahwa pagi telah tiba. Batu itulah yang sekarang menurut legenda merupakan Gunung Sepikul.

Penampakan Gunung Sepikul


Menuju Puncak Gunung Sepikul

Rute pendakian dimulai tepat di depan area parkir. Sudah terdapat tulisan yang menandakan bahwa pendakian sudah dimulai. Sensasi yang dirasakan mirip dengan saat melakukan pendakian di Gunung Api Purba Nglanggeran di Yogyakarta (jika sudah pernah). Secara umum, rute di awal pendakian Gunung Sepikul cukup mudah untuk dilalui, meskipun tetap menanjak.

Gerbang Pendakian

Menjelang puncak, rute menjadi lebih sedikit menanjak. Kemiringan medan bahkan mencapai 40 derajad sehingga memerlukan kecermatan dalam melaluinya. Pemilihan alas kaki yang tepat juga penting; mengenakan sandal gunung akan sangat membantu melalui medan miring tersebut. Hanya singkat saja rute sulit tersebut karena usai melewatinya maka perjalanan akan sampai di puncak Gunung Sepikul. Kurang lebih hanya 10-15 menit waktu berjalan kaki hingga puncak.

Rute Pendakian

Sesampainya di puncak, maka pemandangan yang begitu indah langsung tersaji di depan mata yang seakan menghapus semua kelelahan perjalanan saat mencapainya. Hamparan sawah yang begitu luas dari ketinggian seakan semakin meyakinkan bahwa Sukoharjo benar-benar merupakan lumbung padi Provinsi Jawa Tengah.


Hamparan Sawah dari Puncak Gunung Sepikul

Deretan pegunungan selatan tampak begitu gagah, berdiri di sebelah selatan Gunung Sepikul dengan bebatuan dan hijaunya pepohonan yang menghiasainya. Sementara itu jauh di sisi timur, gunung yang sebenarnya dengan ketinggian 3256 meter di atas permukaan laut; Gunung Lawu dengan anggunnya menampakkan diri berhias awan di puncaknya.

Gunung Lawu di Ujung Timur

Tentu saja puncak Gunung Sepikul menjadi spot berfoto yang sempurna dengan latar belakang dari segala arah. Setiap hari Gunung Sepikul selalu didatangi oleh wisatawan sejak dibuka pada Bulan April tahun 2016.

Spot Foto Terbaik Berlatar Gunung Gajah Mungkur

Bahkan pada tahun-90an, lokasi Gunung Sepikul menjadi latar syuting film laga yang terkenal saat itu yaitu Wiro Sableng. Spot foto di puncak memang indah, akan tetapi pengunjung harus tetap berhati-hati agar jangan sampai tejatuh dari spot-spot foto di bibir tebingnya.


Menati Kembalinya Sang Raja Siang

Semakin sore, suasana menjadi semakin syahdu dengan semakin dekatnya sang surya dengan cakrawala di ufuk barat. Cahaya yang tadinya putih, perlahan menjadi kekuningan yang menandakan bahwa hari sudah sore.

Menikmati Senja

Kombinasi warna biru langit dengan kuning matahari sore, ditambah hijaunya hamparan pepohonan dan persawahan yang terlihat bagaikan karpet seakan membawakan pesan kedamaian dan ketenangan ke dalam hati sanubari.

Biru-Hijau-Oranye

Semakin sore cahaya matahari semakin berubah menjadi oranye. Deretan perbukitan di sebelah barat pun siap untuk menyambut matahari tenggelam. Jika cuaca cerah maka Gunung Merapi dan Merbabu akan terlihat berdampingan di sisi barat laut.

Menuju Senja

Saat matahari benar-benar tenggelam, lebih baik untuk segera bergegas turun selagi belum gelap karena jika gelap maka perjalanan turun akan cukup membahayakan. Pukul 17.30 WIB pengunjung diharapkan untuk turun demi keselamatan. Petugas akan menyisir puncak untuk mengimbau pengunjung segera turun gunung.

Sunset dan Merapi-Merbabu


Info

Tiket Masuk
-

Parkir
Rp2.000,00 (motor)
Rp5.000,00 (mobil)

Fasilitas
Area parkir, toilet, dan warung makan.

Waktu kunjungan terbaik
Sore hari menjelang matahari terbenam

Bonus:


Anggara Wikan Prasetya
Perkenalkan, Anggara Wikan Prasetya, pemilik Menggapai Angkasa.

Related Posts

Posting Komentar