PRASASTI UGM; SERUKAN PESAN PERDAMAIAN DAN DOA UNTUK INDONESIA LEWAT GAMELAN

Posting Komentar
Konten [Tampil]
Selama ini jika berbicara tentang alunan gendhing (musik) gamelan, yang terbayang di dalam benak pasti adalah alunan musik pembuat kantuk. Kesenian gamelan selama ini memang identik dengan kata-kata ini; “kuno”, “ngantuk”, “bosan”, nggak asik”. Akan tetapi ternyata hal tersebut tidaklah benar karena sekarang banyak bermunculan karya-karya komposisi kesenian gamelan bernuansa anak muda yang merupakan hasil karya para komposer/seniman. Kini juga banyak bermunculan tim-tim gamelan yang membawakan karya-karya gamelan kontemporer; salah satunya adalah tim Prasasti UGM.

Pembentangan Bendera Merah Putih oleh Prasasti UGM
Pembentangan Bendera Merah Putih oleh Prasasti UGM
Tentang Prasasti UGM

Nama Prasasti UGM sebenarnya merupakan sebuah singkatan. Nama lengkap dari Prasasti UGM ialah Pradangga Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada. Pradangga di sini mempunyai arti gamelan. Banyak orang mungkin memiliki pendapat bahwa mereka yang bermain gamelan pasti adalah seorang seniman yang lama menimba ilmu di sekolah/universitas seni seperti Institut Seni Indonesia (ISI). Akan tetapi fakta yang ada pada Prasasti UGM tidaklah sesuai dari anggapan kebanyakan orang.
Sesuai dengan namanya, Prasasti UGM merupakan tim gamelan dari Prodi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Anggota dari tim Prasasti UGM pun bisa dibilang bukanlah seniman, melainkan mahasiswa-mahasiswi dari prodi Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada yang mana baik dari prodi hingga universitasnya bukan merupakan lembaga pendidikan kesenian. Hanya ada seorang seniman di tubuh Prasasti UGM yang berposisi sebagai pelatih bernama Nanang Karbito, M.Sn. Beliau merupakan seniman yang telah menyelesaikan pendidikan di SMK 8 Surakarta, S1 dan S2 di ISI Yogyakarta.
Pelatih Prasasti UGM; Nanang Karbito, M.Sn
Pelatih Prasasti UGM; Nanang Karbito, M.Sn
Sumber: 
https://www.facebook.com/nanang.karbito?ref=br_rs
Tim Prasasti UGM kini telah berusia 6 tahun pada 2017 ini usai secara resmi didirikan pada tanggal 18 Mei 2011 silam. Berdirinya Prasasti UGM diinisiasi oleh mahasiswa-mahasiswi Sastra Inggris sendiri pada saat itu yang ingin lebih banyak mempelajari dan mendapatkan pengalaman di bidang seni gamelan. Selama 6 tahun ini pula Prasasti UGM sudah mendapat banyak kesempatan pentas; salah satunya adalah pada event Yogyakarta Gamelan Festival yang merupakan event tingkat internasional. Prasasti UGM juga pernah pentas hingga ke Negeri Jiran (Malaysia) pada acara Ensemble of Gamelan di Universiti Teknologi Petronas.
Prasasti UGM pada Acara Ensemble of Gamelan
Prasasti UGM pada Acara Ensemble of Gamelan

Rahayu Indonesiaku

Sudah banyak karya-karya komposisi kesenian gamelan yang diciptakan oleh pelatih Prasasti UGM yaitu Mas Nanang Karbito, M. Sn. Prasasti UGM pun dalam setiap kesempatan tampilnya hampir selalu menampilkan karya-karya beliau. Jika ingin menyaksikan pementasan-pementasan Prasasti UGM beserta karya-karya dari Mas Nanang Karbito, M.Sn, maka bisa dilihat di link berikut:


Salah satu karya dari Mas Nanang Karbito, M.Sn yang spesial dari karya-karya lainnya adalah karya berjudul “Rahayu Indonesiaku”. Kata “rahayu” memiliki arti “selamat” sehingga arti keseluruhan dari karya “Rahayu Indonesiaku” adalah “Selamat Indonesiaku. Meski karya ini menurut penulis blog adalah karya paling spesial, tetapi keseluruhan karya Mas Nanang Karbito, M.Sn tetap merupakan karya-karya yang luar biasa. Sesuai dengan namanya, isi dari karya Rahayu Indonesiaku ini berisi tentang pesan persatuan dan doa kepada Negara Indonesia tercinta. Jika kebanyakan suatu karya dimainkan dengan salah satu laras (tangga nada) gamelan, maka pada karya Rahayu Indonesiaku ini sajiannya menggunakan kedua laras gamelan yaitu slendro dan pelog.


Penyajian karya ini juga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Selain seruan persatuan dan doa, karya Rahayu Indonesiaku ini juga menunjukkan betapa beragamnya dan kayanya budaya di Indonesia yang salah satunya ditunjukan melalui doa keselamatan Indonesia dengan berbagai bahasa daerah seperti Jawa, Batak, Sunda, dan sebagainya di akhir karya. Video di atas merupakan pementasan karya Rahayu Indonesiaku dalam acara Festival Gamelan Kumandhang Gangsa Gadjah Mada 2017 tanggal 9 Desember 2017.
Anggara Wikan Prasetya
Perkenalkan, Anggara Wikan Prasetya, pemilik Menggapai Angkasa.

Related Posts

Posting Komentar