MENYUSURI GOA GONG; GOA TERINDAH DI ASIA TENGGARA

Posting Komentar
Konten [Tampil]
Allah SWT memang mentakdirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini sebagai negeri pecahan surga. Keindahan alam yang disebar oleh Allah SWT untuk Bhumi Pertiwi Negara Republik Indonesia tidak hanya terdapat di atas permukaan bumi saja. Bagian dalam buminya yang puluhan ribu tahun tidak terpapar cahaya matahari pun masih menyajikan pesona yang luar biasa indahnya. Indonesia bahkan memiliki sebuah goa yaitu Goa Gong yang merupakan goa terindah di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut tentunya sangat membanggakan bukan?

Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur


Menuju Goa Gong

Goa Gong secara administratif terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Jarak dari pusat Kota Pacitan adalah sekitar 37 kilometer dan memiliki jarak sekitar 103 kilometer jika ditempuh dari Kota Solo dan Yogyakarta.

  • Jika dari Kota Solo, ambil arah menuju Pacitan yang melalui Sukoharjo-Wonogiri-dan seterusnya. Nanti saat tiba di Jalan Solo-Pacitan (sudah memasuki wilayah Kabupaten Pacitan) akan dijumpai plang penunjuk arah menuju Pantai Klayar dan Goa Gong. Jalan yang ditunjukkan penunjuk arah tersebut berbelok ke arah kanan, meninggalkan jalan utama menuju Kota Pacitan. Cukup ikuti petunjuk jalan yang ada menuju Goa Gong.


Mulai Misah dari Jalan Utama Menuju Kota Pacitan
  • Jika dari Kota Yogyakarta, ambil arah menuju Pacitan yang melalui Wonosari-Semanu-dan seterusnya. Setibanya di Pracimantoro (Kabupaten Wonogiri; Provinsi Jawa Tengah) terus ikuti jalan utama menuju Pacitan ke arah timur. Jalan tersebut nantinya akan sama dengan jalan yang ditempuh dari Solo yang mana akan terdapat plang penunjuk arah menuju Pantai Klayar dan Goa Gong saat sampai di Jalan Solo-Pacitan (sudah memasuki wilayah Kabupaten Pacitan). Tinggal ikuti saja jalan yang ditunjukkan oleh plang penunjuk arah yang ada.


Menemukan Goa Gong pun tidaklah sulit karena terdapat sebuah area parkir besar yang bisa menampung puluhan mobil, bahkan hingga bus besar sekalipun. Jalan yang tersedia pun sudah sangat baik; luas dan mulus untuk dilalui. Saat hari libur, banyak pengunjung yang datang sehingga akan sangat mudah untuk menemukan Goa Gong.

Tiket Masuk

Menemukan Goa Gong pun tidaklah sulit karena terdapat sebuah area parkir besar yang bisa menampung puluhan mobil, bahkan hingga bus besar sekalipun. Jalan yang tersedia pun sudah sangat baik; luas dan mulus untuk dilalui. Saat hari libur, banyak pengunjung yang datang sehingga akan sangat mudah untuk menemukan Goa Gong.


Sejarah Goa Gong

Nama “Gong” yang disematkan di goa ini merupaka salah satu instrumen Gamelan Jawa. Dinamai Goa Gong karena dahulu pada malam yang sunyi konon dari dalam goa seringkali terdengar bunyi gong oleh masyarakat desa di sekitarnya. Pada saat itu masyarakat mengira bahwa suara tersebut adalah suara ghaib, akan tetapi suara gong tersebut nyatanya merupakan suara gema dari air yang menetes dan mengenai dinding/stalaktit/stalakmit berongga di dalam goa.

Gong pada Instrumen Gamelan
Sumber: http://collections.nmmusd.org/Gamelan/9918/GongAgeng99189919.html

Menurut masyarakat, Goa Gong pertama kali ditemukan oleh sesepuh Desa Bomo yaitu Mbah Noyo Soeminto dan Mbah Joyo Rejo pada tahun 1924. Saat itu kemarau panjang yang kering sedang melanda desa sehingga mereka berdua mencari sumber air. Mereka lantas menemukan sebuah goa yang di dalamnya kaya akan air kemudian memberi tahu masyarakat mengenai penemuan goa tersebut. Akan tetapi saat itu masyarakat desa masih belum berani untuk mengunjunginya karena menganggap bahwa goa tersebut angker sehingga Goa Gong belum dikembangkan untuk wisata.

Baca

Barulah pada tahun 1995, dilakukan pencarian kembali keberadaan Goa Gong dan sejak saat itulah pengembangan potensi wisatanya dimulai. Kini potensi wisata Goa Gong telah dikembangkan oleh pihak pemerintah dengan begitu baik. Segala fasilitas hingga sarana-prasarana sudah lengkap tersedia.


Goa Gong

Pintu masuk Goa Gong dapat dengan mudah ditemukan dengan banyaknya petunjuk arah yang ada. Terdapat spot foto bertuliskan “Goa Gong” berwarna oranye di samping tangga pintu masuk yang dapat digunakan pengunjung untuk mengabadikan momen saat melakukan kunjungan.

Selanjutnya pengunjung akan menapaki tangga naik yang disusul dengan melewati sebuah jembatan panjang. Tempat ini juga merupakan spot foto favorit para wisatawan karena pemandangannya yang indah. Selanjutnya akan ada beberapa anak tangga yang harus dilewati lagi sebelum akhirnya tiba di mulut Goa Gong.

Jembatan

Sebelum memasuki goa, akan sangat lebih baik apabila menyewa senter sebesar Rp5.000,00 saja untuk penerangan. Sudah tersedia tempat persewaan senter dan payung di sekitar mulut goa. Persewaan payung juga akan sangat dibutuhkan apabila saat musim hujan karena di dalam goa air akan menetes dari stalaktit-stalaktit yang ada di langit-langit goa.

Kipas Angin

Perjalanan menapaki keindahan Goa Gong pun dimulai. Jalan dan anak tangga untuk pengunjung serta rambu-rambu petunjuk arah sudah disediakan pengelola sehingga tidak perlu khawatir tersesat. Perlu diketahui bahwa udara akan cukup panas dan pengap di dalam goa meskipun telah terpasang beberapa kipas angin besar sehingga sebaiknya wisatawan mengenakan pakaian yang tidak membuat semakin kegerahan seperti jaket tebal.

Jalur Penyusuran Goa Gong

Ukiran alami goa yang begitu menakjubkan akan langsung menyapa pengunjung begitu masuk ke dalam goa. Tidak ada campur tangan manusia selama kurun waktu puluhan ribu tahun untuk membentuk ukiran-ukiran tersebut. Pihak pengelola hanya menambahkan lampu berwarna-warni yang semakin membuat keindahan ukiran goa menjadi semakin menawan.

Ukiran Goa Gong

Ratusan stalaktit bentukan alam seakan mengingatkan betapa hebatnya alam menciptakannya yang tentunya atas perintah dari Yang Maha Hebat yaitu Allah SWT. Perlu waktu yang sangat lama untuk membentuk stalaktit semacam itu sehingga akan sangat terkutuklah pengunjung yang sampai merusaknya untuk dijadikan kenang-kenangan.

Stalaktit Goa Gong

Pilar-pilar raksasa juga menjulang begitu tingginya yang juga murni bentukan alam. Entah bagaimana alam yang seakan diam mampu menciptakan pilar raksasa tersebut melalui proses berulangnya selama puluhan ribu tahun. Juga stalakmit yang berada di lantai goa semakin nyata menunjukkan hebatnya kekuatan alam. Terdapat pula sebuah sendang/telaga yaitu Sendang Panguripan yang mana airnya dipercaya masyarakat sekitar memiliki manfaat. Tentu saja karena air di sendang tersebut merupakan air alam yang telah mengalami proses penyaringan alami dari bebatuan sehingga bersih dan menyehatkan.

Sendang di Goa Gong

Hanya ada 1 pintu untuk kembali keluar yaitu melalui mulut goa lagi. Sebenarnya ada lorong goa yang masih berlanjut ke dalam bumi, akan tetapi lorong tersebut bukanlah jalur wisatawan sehingga terdapat larangan untuk memasukinya. Yang pasti haruslah ada bagian goa yang steril dari kunjungan wisatawan untuk menjaga keasrian alami Goa Gong.


Pusat Suvenir

Setelah keluar dari mulut Goa Gong, masih ada perjalanan lagi yang harus dilakukan untuk kembali ke area parkir. Akan tetapi jalan keluar yang harus ditempuh berbeda dengan jalan masuknya. Pengelola sudah mengeset jalur keluar menuju parkiran yang akan melewati pusat suvenir sehingga para wisatawan bisa membeli kenang-kenangan khas dari Goa Gong.

Pusat Suvenir

Suvenir yang dijajakan di Goa Gong cukup lengkap. Mulai dari kaos bertuliskan Goa Gong dan “Wisata Pacitan” hingga makanan khas Pacitan maupun Provinsi Jawa Timur ada di sini. Menjelang keluar area suvenir, terdapat pula toko-toko yang khusus menjual batu akik dengan berbagai bentuk mulai dari gelang hingga cincin untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Batu Akik


Info

Jam Buka
07.00WIB - 17.00 WIB

Tiket Masuk
Rp15.000,00 (Dewasa)


Fasilitas
Area parkir (motor, mobil, bus besar), mushalla, toilet, pusar suvenir, warung makan

Waktu Kunjungan Terbaik
Selama jam buka dan saat tidak hujan
Anggara Wikan Prasetya
Perkenalkan, Anggara Wikan Prasetya, pemilik Menggapai Angkasa.

Related Posts

Posting Komentar