Bismillah, Menggapai Impian #2019keLabuhanBajo

Posting Komentar
Konten [Tampil]
Rasanya masih segar dalam ingatan ketika kedua kaki ini menginjak tanah Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2014 silam. Perjalanan dengan tujuan mendaki Gunung Rinjani itu adalah petualangan saya paling timur di NKRI tercinta ini, meski masih masuk di wilayah Indonesia bagian tengah.

Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur
Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur
(Sumber:Google Maps)
Melalui perjalanan itu, mata beserta wawasan saya menjadi terbuka lebar mengenai pesona kecantikan alam yang ada di Indonesia. Saat itu saya membutuhkan waktu perjalanan sekitar tiga hari dengan perjalanan darat-laut untuk sampai ke sana. Tentu itu merupakan waktu yang panjang untuk mengadakan perjalanan sampai ke Lombok.

Rinjani yang Membuka Mata Hati

Syukur Alhamdulillah, perjalanan saya saat itu berhasil mencapai target utama, yakni berdiri di atap Rinjadi dengan ketinggian 3726 meter di atas permukaan laut (MDPL). Takkan terlupakan pemandangan yang luar biasa indah di cerahnya pagi hari ketika saya berhasil mencapai ujung Rinjani tersebut.
Puncak Gunung Rinjani; 3726 Mdpl
Puncak Gunung Rinjani; 3726 Mdpl
Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html
Saya pun memandang jauh ke arah timur, arah dari matahari terbit. Tampak di kaki langit gugusan pulau-pulau Nusa Tenggara, yang mana itu semua masih bagian dari NKRI tercinta. Itulah saat di mana kedua mata saya terbuka lebar dengan menyaksikan langsung luasnya negeri tempat saya dilahirkan ini.
Momen Tak Terlupakan di Ujung Rinjani
Momen Tak Terlupakan di Ujung Rinjani
Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html
Negeri ini masih membentang jauh ke arah timur, searah dengan arah terbitnya sang matahari pagi. Entah berapa hari lagi yang saya butuhkan untuk terus melaju ke timur hingga ujung negeri, terlebih jika harus berhenti menjelajah satu persatu destinasi cantik di perjalanan nanti. Bisa jadi usia ini takkan cukup untuk menjelajah semuanya.

Masih ada Sumbawa, Flores, Pulau Komodo, dan Labuan Bajo, jauh di arah saya memandang. Jelas saja hasrat dan keinginan untuk menjelajah negeri ini lebih jauh ke timur seakan meledak-ledak dalam kalbu ketika itu. Yah, semoga di masa depan nanti akan ada kesempatan bagi saya untuk menyambanginya.
Matahari di Ufuk Timur dan Gugusan Kepulauan Nusa Tenggara
Matahari di Ufuk Timur dan Gugusan Kepulauan Nusa Tenggara
Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html

Pesona Nusa Tenggara

Mengingat perjalanan saya dari Bali-Lombok dengan menggunakan kapal feri saat perjalanan menuju Rinjani 2014 lalu menjadi awal jatuh hati saya dengan Nusa Tenggara. Meski saat itu Nusa Tenggara Barat menjadi yang dituju, tetapi rasa penasaran saya terus melaju ke arah timur, hingga sampai Nusa Tenggara Timur.
Penyeberangan di Selat Lombok
Penyeberangan di Selat Lombok
Sumber: 
https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html
Takkan pernah terlupakan pula rasanya ketika kapal ferry yang saya tumpangi melintasi Selat Lombok kala itu. Birunya air laut berpadu dengan langit biru yang cerah tampak begitu mendamaikan. Sesekali gerombolan ikan terbang tampak bergerombol melompat tinggi di atas laut. Itu merupakan satu-satunya pelayaran paling berkesan bagi saya hingga kini.
Aktivitas Penyeberangan di Selat Lombok
Aktivitas Penyeberangan di Selat Lombok
Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html
Mungkin inilah yang akan saya rasakan ketika menjelajah Nusa Tenggara Timur, suatu saat di masa depan nanti. Sekarang pun jika melihat video atau foto mereka yang mengadakan perjalanan ke Nusa Tenggara Timur, jernihnya biru air laut berpadu dengan cerahnya langit biro seakan menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.
Dek Kapal Feri Menuju Lombok
Dek Kapal Feri Menuju Lombok
Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/3726-mdpl-menggapai-surga-di-bumi.html
Terlebih gugusan pulau di Nusa Tenggara Timur yang tampak begitu cantik, seolah mengiringi perjalanan kapal. Keindahan pantai berpasir putih pun tak mau ketinggalan untuk semakin mempercantik bentang alam di sana. Oiya, jangan lupakan pula keindahan bawah laut yang sampai terlihat dari ketinggian karena jernih air lautnya.

Labuhan Bajo

Bicara mengenai kecantikan alam di Nusa Tenggara Timur, siapa yang tidak tahu Labuhan Bajo? Destinasi yang satu ini sekarang menjadi salah satu primadona utama kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Labuhan Bajo mungkin memang mewakili segala keindahan yang ada di Nusa Tenggara Timur.

Laut biru nan jernih, birunya langit cerah, pantai pasir putih yang melengkung bagaikan bulan sabit, itu semua merupakan paket lengkap yang ditawarkan di Labuhan Bajo. Belum lagi gugusan pulau yang tampak bagaikan ukiran agung Yang Maha Kuasa. Tentunya wajar jika semua itu menjadikan Labuhan Bajo sebagai ikon wisata di Nusa Tenggara Timur.
Panorama Menawan di Labuhan Bajo
Sumber: Google Maps
Keindahan Labuhan Bajo sebenarnya sudah lama saya saksikan, meski melalui layar laptop saja. Namun keinginan untuk bisa langsung menyambanginya secara langsung menjadi lebih menggebu usai perjalanan saya menuju Rinjani 2014 silam. Saya pun memasukkan Labuhan Bajo ke daftar tempat yang wajib dikunjungi selama hayat masih di kandung badan.

Empat tahun semenjak perjalanan saya ke Rinjani pun sama sekali tidak pernah menyurutkan hasrat saya untuk mengunjungi Labuhan Bajo. Terlebih sekarang perkembangan media sosial yang semakin canggih membuat kerap kali segala sesuatu tentang keindahan Labuhan Bajo menjadi kerap kali berseliweran di depan mata.

Semakin optimis untuk bisa ke sana

Satu hal yang saya syukuri di tahun 2018 ini adalah pesatnya perkembangan teknologi. Pada kunjungan ke Lombok-Rinjani 2014 silam, saya hanya mengandalkan pencarian transportasi secara manual, yakni dengan mencari tahu satu demi satu sarana transportasi umum apa yang bisa membawa saya sampai ke tujuan.

Begitu pula dengan tempat di mana saya akan menginap. Saat itu saya harus mencari info dengan bertanya ke orang-orang yang berkunjung ke Lombok sebelumnya. Transportasi dan penginapan, itulah yang saat itu paling merepotkan saya karena segala sesuatunya masih harus dilakukan dengan cara manual sehingga cukup ribet.
Rindu Menapak Pantai Pasir Putih Nusa Tenggara
Sumber: 
https://www.menggapaiangkasa.com/2014/10/lombok-island-of-heaven-tuhan-memang.html
Seiring dengan perkembangan teknologi, pencarian transportasi hingga penginapan saat akan bepergian pun tak lagi ribet. Bahkan hanya melalui beberapa kali sentuhan di layar ponsel, segala urusan, mulai dari pemilihan transportasi, pembelian tiket, hingga pemesanan hotel/penginapan sudah beres.

Itulah yang membuat saya semakin optimis untuk suatu saat nanti menginjakkan kaki di spot favorit Labuhan Bajo dengan latar belakang panorama yang spektakuler. Meski masih buta dengan pesawat terbang, segala kemajuan teknologi tersebut membuat saya tidak khawatir lagi.

Kemudahan mengurus transportasi-akomodasi perjalanan

Salah satu pengalaman saya menggunakan kecanggihan teknologi tersebut ialah saat berkunjung ke Jember untuk pertama kalinya akhir Maret 2018 lalu. Berawal dari coba-coba saat memesan tiket kereta hingga penginapan, akhirnya saya ketagihan menggunakannya saat kembali berkunjung ke Jember awal September 2018 lalu.

Khusus hotel, jelas saya awalnya sempat kebingungan untuk memilih tempat di mana saya menginap, terlebih jika sebelumnya belum pernah berkunjung ke daerah tujuan seperti Jember. Syukurlah melalui kemajuan teknologi booking hotel masa kini, masalah penginapan bisa lebih mudah untuk diatasi.
Pantai Payangan, Jember
Pantai Payangan, Jember
Sumber: https://www.menggapaiangkasa.com/2018/05/Pantai-Payangan-Jember.html
Saat kunjungan pertama ke Jember tersebut, saya menggunakan aplikasi Traveloka. Ternyata berawal dari keisengan belaka, saya langsung ketagihan untuk menggunakannya lagi di perjalanan-perjalanan berikutnya. Kunjungan saya ke Jember setelahnya di Bulan September silam pun menjadi lebih mudah melalui aplikasi canggih tersebut.

Khusus untuk urusan penginapan saat ke Jember silam, Traveloka sangat membantu saya mendapatkan tempat menginap yang nyaman dengan harga terjangkau, plus tidak ribet. Begitu mencari daftar penginapan melalui aplikasi itu, muncul deretan pilihan berbagai macam penginapan dengan info yang lengkap; mulai harga hingga fasilitas.

#2019keLabuhanBajo

Kembali ke impian saya untuk bisa menyambangi keindahan Labuhan Bajo. Keberadaan Traveloka pun kini sudah membantu persiapan rencana perjalanan saya ke sana. Khususnya persiapan bujet, harga transportasi hingga penginapan di sana yang senantiasa muncul pada aplikasi Traveloka membantu saya untuk memperkirakan dan menyiapkannya.

Yang membuat saya semakin bersemangat untuk pergi ke Labuhan Bajo adalah adanya hotel dengan tarif sangat terjangkau di sana yang muncul pada kolom pencarian Hotel Traveloka. Syukur Alhamdulillah, setidaknya untuk urusuan hotel di Labuhan Bajo, saya tak perlu khawatir lagi.
Cari Hotel di Labuhan Bajo via Traveloka
Kini, saya pun tinggal fokus mengumpulkan bujet untuk menggapai impian terdekat saya yakni #2019keLabuhanBajo. Yah, semoga Allah SWT mengizinkan impian saya untuk terlaksana, mengingat kemajuan teknologi saat ini seperti Traveloka yang memang mempermudah urusan perjalanan.

Untuk dulur-dulur traveller di mana pun berada, Traveloka memang layak dijajal untuk merencanakan perjalanan. Rasakan sendiri manfaatnya, khususnya dalam memesan hotel karena lengkapnya pilihan hotel di seluruh Indonesia bahkan dunia, serta pembayarannya yang mudah, cepat, dan tidak ribet.
Anggara Wikan Prasetya
Perkenalkan, Anggara Wikan Prasetya, pemilik Menggapai Angkasa.

Related Posts

Posting Komentar