5 Cara Pasutri Muda Menjadi Agen Muslim di Era Milenial

Posting Komentar
Konten [Tampil]

Assalamualaikum wr wb

Menjalani pernikahan yang baru seumur jagung, banyak hal yang kami syukuri. Mulai dari kenikmatan, hingga musibah-musibah kecil yang harus tetap kami syukuri keberadaannya.

Dari sendiri menjadi berdua, dari aku menjadi kita, dari milikku menjadi berbagi, dan dari pendapatku menjadi hasil diskusi, bukanlah hal yang mudah untuk kami lalui. 

Kami harus melalui itu semua untuk tetap berjalan mengusung visi misi yang sudah disepakati. Memangnya, apa visi kami berdua?

Alhamdulillah, visi kami sama, yakni berjuang di jalan Allah melalui kepribadian sehari-hari serta karya-karya yang kami buat.

Misi Kami Sebagai Agen Muslim yang Suka Berkelana

Kalau visi sudah jelas, maka selanjutnya adalah memaparkan misi. Apa aja nih yang harus kami lakukan untuk mencapai visi tersebut? Tentu saja misi ini sudah harus sesuai dengan minat dan bakat kami tanpa keluar dari jalurnya.

Menemukan misi ini pun tak serta merta langsung didapat Ketika kita hari pertama menikah. Justru misi ini baru terbangun ketika kami telah menjalani pernikahan 1,5 tahun lamanya.

Sebab, bulan-bulan awal pernikahan kami masih menyesuaikan diri. Saling menelaah kebiasaan, apa yang disuka dan hal-hal yang harus dihindari.  Serta, kami harus tahu apa mimpi besar kami masing-masing. 

Jadi begini, suami tuh suka banget menyusuri jejak Islam di Nusantara. Banyak karya-karyanya yang tertulis di blog ini. Namun saya justru lebih tertarik dengan jejak peradaban Islam di luar negeri. Nah, bagaimana kalua digabungkan?

Jadi mimpi besar kami adalah untuk saat ini belajar eskplorasi menyusuri jejak Islam di Nusantara, lalu selanjutnya marilah menyusuri jejak peradaban Islam di Eropa


Kami kabarkan tentang keindahan jejak-jejak masa kejayaan Islam ke seluruh dunia melalui konten yang kami buat. Entah melalui media blog, Youtube, Tiktok, Instagram, dan media sosial lainnya.

Namun tentu saja mewujudkan a big dream ini nggak mudah bagi kami. Ada sejumlah misi yang harus kita jalani dan harus konsisten. Apa sajakah itu? 

5 Cara Pasutri Muda Mewujudkan Mimpi Besar Fi Sabilillah

Misi yang dibangun, sengaja kami buat sedetail mungkin yang menyerupai aksi. Bukan misi seperti “membangun”, “mengembangkan”, dll. Enggak, bukan itu. Tapi langsung ke aksi aja biar lebih jelas.

Nah, ini adalah 5 misi kami sebagai pasutri muda untuk memperjuangkan mimpi-mimpi kami dalam menjadi agen muslim. 

1. Ngaji Bareng

Wuah ini sih harus ya! Dulu tuh saya ngerasain banget, kenapa kok kita sering bertengkar, sering debat, dll. Yang saya sadari bahwa ternyata kita kurang erat secara batin.

Ya memang tidur bareng, guyon bareng, seru-seruan bareng. Tetapi ternyata kita butuh menghamba bareng-bareng, butuh merendah bareng-bareng, butuh menyadari bahwa kita hanyalah hamba Allah yang kita nggak akan bisa bersama tanpa belas kasih-Nya.

Jadi usai sholat magrib berjamaah, kami menjadwalkan untuk ngaji bareng. Saling menyimak per ayat. Harapannya sih bisa konsisten terus dan pengennya nambah jam setelah sholat subuh. Bismillah bisa! 

2. Travelling Sambil Dakwah

Kami berdua suka travelling. Tapi kalau sekadar travelling tuh nggak seru ya! Makanya kami punya misi turunan nih saat travelling. 

Contoh, suami kalau travelling tuh kan selalu bikin konten untuk Youtube-nya, nah di dalam konten vlog tersebut harus menyampaikan pesan-pesan kebaikan, seperti buang sampah di tempatnya, harus beradab saat masuk ke tempat wisata, dan lainnya.

Sedangkan kalau saya, misinya cukup sederhana sih, yakni menggunakan pakaian sesuai syariat. Seperti mengenakan hijab yang menutup dada, juga mengenakan kaos kaki. Sembari menunjukkan bahwa travelling dengan pakaian syari itu tetap menyenangkan loh!

3. Nongki Bareng Teman yang Sefrekuensi

Saya sama suami masih suka nongkrong bareng loh! Yaa nongkrong di kafe sama teman-teman yang juga content creator. Jadi kami bisa sharing ide konten, cerita pengalaman, hingga saling bercanda.

Tetapi misi nongki bareng ini belum selesai dan belum benar-benar terwujud. Pengen banget kami nongki bareng teman-teman yang solih-solihah. Yang bisa sholawatan bareng, kajian bareng, dll. 

Soalnya paling enak tuh kalau antar teman bisa saling support menuju Jannah-Nya. Bisa saling tolong menolong dan bahkan saling menguatkan untuk tetap stay di jalan Allah.

4. Sharing Ilmu dan Informasi

Kami adalah 2 insan yang berbeda, dengan latar belakang berbeda, dan pandangan yang berbeda. Jadi, atas pengalaman dan informasi yang kami dapat, maka kami harus saling sharing. Kalau nggak saling sharing, kita akan semakin jauh.

Contoh, saya belajar tentang ilmu parenting, ilmu saya bertambah, tapi suami nggak belajar parenting, jadinya kan jauh. Nah, saya nggak harus memaksa suami belajar parenting, melainkan suami bisa belajar parenting dari saya. Saya memaparkan ilmu parenting yang saya dapat, jadinya kami bisa seirama.

Begitu juga suami yang sedang belajar tentang investasi, ya hasilnya disampaikan ke saya. Kalau ada sanggahan, maka kami harus saling belajar. Untuk beberapa hal yang besar, memang perlu dikritisi  sebelum menetapkan langkah bersama.

5. Rajin Baca dari Sumber Terpercaya

Sebagai insan yang mulia dan cerdas, alangkah lebih baik bila kami banyak-banyak membaca. Nggak harus baca buku fisik sih, bisa juga baca artikel-artikel di media online. 

Tapi kami nggak sembarangan milih artikel untuk dikonsumsi, apalagi yang masih erat hubungannya dengan rohani. Jadi kami memilah website atau media online terpercaya sebagai asupan otak kami.

Di antara sekian banyak bacaan yang tersebar di internet, ada salah satu website yang artikelnya rajin saya baca, yakni ChanelMuslim.com. Ini adalah media online bernafaskan Islam yang banyak mengkaji tentang pendidikan dan keluarga.

Setiap malam, biasanya ada minimal 1 artikel yang saya baca. Bahkan kalau lagi kebablasan, bisa nambah 2-3 artikel. Isi tulisannya daging banget. Apalagi di rubik Jendela Hati dan Keluarga, rasanya mampu menjawab keluh kesah dan pertanyaan saya selama ini.

Biasanya, usai membaca beberapa artikel di sini, sebelum tidur saya pillowtalk dulu sama suami. Sharing bahwa saya tadi baca artikel tentang apa, lalu tanya pendapat suami kayak gimana, kemudian sharing-sharing dan seterusnya. Nikmat banget bisa belajar bareng.

Kenapa ChanelMuslim.com Recommended Untuk Dibaca

Ternyata, artikel-artikel di ChanelMuslim.com ini pada akhirnya bikin saya ketagihan dan nggak ingin saya nikmati sendiri. Maka dari itu, saya rekomendasikan media online bernafaskan Islam ini kepada para pembaca.

Kenapa saya merekomendasikan website ini? Ada apakah di sini? Dari 1001 alasan, sudah saya rangkum 5 alasan secara singkat kenapa kamu harus kepoin dan baca-baca artikel di sini. Simak ya!

  1. Sudah mobile friendly sehingga enak kalau dibaca lewat HP
  2. Setiap artikel selalu dilandasi dengan ayat Quran dan hadist
  3. Artikel pendek tapi informasinya berbobot, sedangkan artikel panjang bikin ketagihan membaca sampai akhir
  4. Update berita terkini yang dikemas dengan pesan-pesan penuh hikmah
  5. Ada banyak kisah orang inspiratif yang membuat kami semakin terpana (rubrik Figur)

Salah satu hal lain yang saya nggak nyangka banget adalah ownernya juga nulis artikel di sini loh! Namanya Hj. Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D., yang juga merupakan owner dan founder dari sejumlah Islamic Boarding School di beberapa kota.

Tulisan-tulisan Mam Fifi ini bisa kamu baca di rubrik Jendela Hati. Dia baca bercerita tentang kesehariannya, paling banyak sih tentang anak-anaknya. Untuk para Bunda di luar sana, kayaknya bakal relate deh kalau baca-baca tulisannya Mam Fifi, apalagi ada banyak hal yang bisa dipelajari untuk keluarga di rumah.

Kalau baca tulisannya tuh, kadang bikin saya speechless. Kok bisa ya, Muslimah yang sesibuk ini masih bisa meluangkan waktunya untuk nulis setiap hari? MasyaAllah, per hari ini telah bertambah sosok inspiratif dalam kehidupan saya.

Eits, kok tulisannya malah melebar ke mana-mana. Dari yang awalnya membahas tentang alasan kenapa website ini recommended, eh malah kepoin ke dalam-dalam sampai ownernya, wkwk. Yaa, harap maklum, hehe.

Kesimpulan

Pada akhirnya, kita harus terus belajar dan banyak membaca di muka bumi ini. Seperti kata pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW yakni Iqro’, maka bacalah. Perbanyaklah membaca. Sebelum ngapa-ngapain, baca dulu.

Dengan banyak membaca, maka akan ada banyak ilmu yang didapat sehingga bisa menjadi modal utama dalam menjalankan visi misi yang telah ditetapkan.

Harapannya, semoga kami sebagai pasutri baru yang telah mendeklarasikan diri sebagai agen muslim melalui jalur perkontenan, bisa terus istiqomah dalam menyebarkan kebaikan agama Islam di mana pun kami berada. Aamiin.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Wassalamualaikum wr wb.



*Tulisan ini diikutsertakan dalam #BlogCompetitionChanelMuslim.com2023

Rhoshandhayani KT
Rhoshandhayani, seorang lifestyle blogger yang semangat bercerita tentang keluarga, relationship, travel and kuliner~

Related Posts

Posting Komentar