Konten [Tampil]
Menikmati kolam renang terbuka di atas
ketinggian tentunya merupakan sesuatu yang langka. Biasanya fasilitas itu hanya
disediakan oleh hotel atau penginapan mewah di dataran tinggi. Namun ternyata di
sudut Wonogiri terdapat kolam renang seperti itu yang mana biayanya cukup
terjangkau untuk semua kalangan.
Kolam Renang Terbuka di Padepokan Soko Langit, Slogohimo, Wonogiri |
Kolam renang ketinggian itu tepatnya berada
sisis selatan dari Pegunungan Lawu Selatan, yakni di Kecamatan Bulukerto,
Kabupaten Wonogiri. Tempatnya berada sebenarnya bukanlah daerah tujuan wisata mainstream seperti Tawangmangu dan juga
tidak pula dekat dengan kota besar. Tempatnya terpencil di tengah pedesaan dan
pegunungan.
Perjuangan Menuju Padepokan
Soko Langit
Hari Minggu (22/7/2018)
itu sudah cukup siang saat saya memulai perjalanan menuju Padepokan Soko
Langit. Segera setelah siap berangkat, saya segera menentukan tujuan melalui
Google Maps. Karena saya belum tahu tempatnya, saya pun tetap mengikuti rute
yang ditunjukkan oleh aplikasi canggih penunjuk jalan itu.
Dari Solo Jangan Langsung Setel Google Maps |
Akan tetapi ternyata saya mengalami masalah
setelah berkendara sampai di Kecamatan Jatipuro, Wonogiri. Ponsel yang waktu
itu menggunakan paket data “Tiga” kehilangan sinyal karena berada di pedalaman
sehingga Google Maps pun kehilangan kemampuan untuk menunjukkan jalan.
Akhirnya saya menggunakan GPS satunya yakni
“Gunakan Penduduk Sekitar” atau bertanya. Saya pun akhirnya sampai di jalan
utama Wonogiri-Ponorogo yang mana tahu begitu saya langsung saja bekendara
mengikuti jalan utama Solo-Wonogiri-Ponorogo karena lebih cepat, tanpa harus
tersesat.
JANGAN IKUTI..! JANGAN..!
Usai kembali ke jalan utama, Google Maps kembali
aktif. Seolah tidak kapok dengan kejadian sebelumnya, saya kembali mengikuti
aplikasi itu. Saya pun diarahkan melewati Jalan Ngadirojo-Jatipuro;
meninggalkan jalan utama Wonogiri-Ponorogo. Sebenarnya jalan itu juga merupakan
alternatif menuju Ponorogo lewat Kecamatan Puhpelem.
Awalnya jalan yang saya tempuh bagus dan cukup
lebar, seperti jalan utama kecamatan pada umumnya, meski kondisinya penuh
kelokan dan naik-turun. Namun lama kelamaan jalannya menjadi sempit dan hanya
hanya berupa jalan desa dari semen. Hal itu pun diperparah dengan Google Maps
yang kembali tidak berfungsi.
Google Maps: Nikmati
Perjalanannya ya.. ha ha ha
Saya masih mencoba
mengikuti rute yang telah ditentukan oleh Google Maps sebelumnya, meski
terkadang belokan yang ditunjukkannya cukup meleset dari belokan yang
sebenarnya. Dengan cukup nekat, saya tetap melaju ke arah yang tidak diketahui
nanti akan berakhir di mana.
Benar saja, kondisi jalan semakin lama semakin
tidak meyakinkan. Saya harus melewati jalan dari semen khas desa. Hanya ada
petunjuk yakni sebuah plang sederhana dari kayu menuju Kecamatan Bulukerto.
Setidaknya saat sampai di sana nanti saya bisa bertanya kepada masyarakatnya.
Tersesat di Tengah Ndeso |
Saya terus melaju dan akhirnya sampai di sebuah
perkampungan. Yah, setidaknya saya sudah ada di peradaban sehingga bisa
bertanya jika benar-benar terdesak. Namun saya tidak bertanya dan tetap
melanjutkan perjalanan karena rute saat itu masih merupakan rute yang
ditentukan oleh Google Maps.
Berkah di Tengah Tersesat |
Terus melanjutkan perjalanan, saya sampai di
perbatasan sawah dan hutan. Panorama sawah di sini begitu menawan. Bahkan
sempat terlihat burung elang (kalau tidak salah) yang terbang melayang di
angkasa. Saya pun terus melanjutkan perjalanan dan kini mulai memasuki kawasan
hutan kembali.
Beruntung ada sebuah plang kecil dari kayu di
sebuah pertigaan bertuliskan “Soko Langit” sehingga saya sedikit lega.
Perjalanan berlanjut mengikuti arah yang ditunjukkan oleh plang tersebut.
Kondisi jalan yang saya lewati saat itu cukup buruk, dari batu-batu dan berada
di tengah hutan.
Di Tengah Hutan |
Namun memang hanya ada satu jalan itu saja yang
saya lalui. Dengan keberanian yang ada saya tetap melaluinya hingga akhirnya
syukur Alhamdulillah saya sampai
kembali di perkampungan. Saya sempat bertanya kepada warga di sini dan ternyata
memang tujuan saya sudah tidak jauh lagi. Terlihat dari kejauhan area parkir
Soko Langit.
Akhirnya Sampai di Soko
Langit
Awalnya saya mengira
Soko Langit akan sepi mengingat rumitnya jalan yang saya lalui untuk sampai.
Namun kenyataannya tidak demikian karena ternyata area parkirnya cukup ramai,
bahkan cukup banyak mobil yang parkir. Ternyata memang ada jalan yang enak
untuk bisa mencapai Soko Langit.
Rute Termudah dari Pom Bensi Slogohimo
Saya pun langsung memarkirkan motor dan berjalan
menuju pintu masuk. Tiket yang harus dibayar tidaklah mahal, yakni hanya
sebesar Rp 5.000,00 saja untuk satu orang. Kondisi saat itu cukup ramai karena
memang Soko Langit sedang naik daun sehingga banyak orang yang penasaran untuk
datang kemari.
Area Parkir Padepokan Soko Langit |
Usai membayar tiket, perjalanan melalui jalan
setapak yang sedikit menanjak harus dilakukan untuk sampai lokasi utama.
Sepanjang jalan, dapat dijumpai kebun buah naga. Tentu pengunjung dilarang
sembarangan memetiknya jika sedang berbuah. Jalan setapak tersebut tidaklah
panjang sehingga hanya membutuhkan waktu singkat untuk menapakinya.
Kolam Renang di Ketinggian Padepokan
Soko Langit
Akhirnya saya pun
sampai di lokasi utama Padepokan Soko Langit yang mana terdapat sebuah kolam
renang di atas ketinggian dengan latar belakang panorama hamparan pegunungan
hijau Lawu Selatan. Tentu kolam renang seperti ini cukup jarang ditemukan. Jika
ada, itu pun kebanyakan ada di hotel dengan biaya mahal.
Latar Belakang Kolam Renang Padepokan Soko Langit |
Jika berkunjung ke Padepokan Soko Langit ini,
ada baiknya untuk membawa pakaian ganti agar bisa merasakan sensasi berenang di
kolam renangnya. Namun perlu diketahui bahwa saat hari libur, kolam renang ini
akan dipadati oleh masyarakat sehingga jika ingin sepi, maka hendaknya datang
saat hari kerja.
Kolam Renang Atas Ketinggian di Padepokan Soko Langit |
Pengunjung harus membayar biaya tambahan cukup
sebesar Rp5.000,00 saja untuk menikmati kolam renang ini. Tentu biaya tersebut
tidaklah mahal untuk kolam renang di atas ketinggian seperti itu. Tidak ada
batas waktu yang ditentukan untuk berenang. Pengunjung bisa berenang di sini
sepuasnya.
Latar Belakang Pegunungan |
Sayangnya kamar mandi dan ruang ganti hanya ada
sedikit sehingga pengunjung harus mengantre, terutama saat ramai kunjungan
seperti ketika hari libur. Lebih baik jika aktivitas mandi dan ganti pakaian
dilakukan secepat mungkin agar bisa lekas bergantian dengan pengunjung yang
lain.
Padepokan Soko Langit dengan Kolam Renangnya |
Karena kondisinya yang ramai, saya tidak menjajal
kolam renangnya. Selain itu, saya juga tidak membawa alat mandi dan baju ganti.
Saya hanya menikmati suasana pegunungan dan menyaksikan aktivitas pengunjung
yang berwisata di Soko Langit ini.
Gardu Pandang dan Gazebo
Selain gardu pandang,
di Padepokan Soko Langit ini juga memiliki fasilitas semacam gardu pandang
untuk menikmati pemandangan ke segala arah, mulai dari pegunungan hingga kolam
renang. Untuk naik ke atas, pengunjung cukup membayar Rp3.000,00 saja untuk
satu orang dengan tanpa batasan waktu.
Pemandangan dari Gardu Pandang |
Latar Belakang Berfoto di Gardu Pandang |
Selain itu, untuk berlindung dari panas
matahari, disediakan beberapa gazebo. Tidak ada biaya tambahan bagi pengunjung
untuk bisa menikmati gazebo ini. Saat ramai, tentu saja gazebo-gazebo yang ada
akan penuh dengan pengunjung.
Gazebo |
Selain kolam renang, gazebo, dan gardu pandang,
ternyata di kawasan Soko Langit ini juga terdapat flying fox yang bisa dinikmati pengunjung. Mengenai harganya
sayangnya saya lupa tetapi tetap terjangkau untuk masyarakat. Flying fox-nya memang tidak terlalu panjang, tetapi lengkap dengan pengamannya.
Flying Fox di Padepokan Soko Langit |
Kolam renang di Padepokan Soko Langit ini baru selesai
dibangun usai lebaran 2018 dan dalam waktu singkat langsung populer karena
fotonya banyak diposting oleh akun-akun instagram wisata area Soloraya. Kawasan
ini adalah milik pribadi dan pengelolaannya dilakukan oleh anggota keluarga
besar pemiliknya.
Info
Jam buka
07.00-18.00 WIB
Hari buka
Setiap hari
Harga
Masuk: Rp5.000,00 Kolam Renang: Rp7.000,00 Gardu
Pandang: Rp2.000,00
Parkir:
Rp2.000,00 (sepeda motor)
Fasilitas
Toilet, mushalla, area parkir (motor-mobil), warung
makan, kolam renang, gazebo, gardu pandang, flying fox
Waktu kunjungan terbaik
Weekdays siang hari
menjelang sore
Posting Komentar
Posting Komentar