Bukit Candi Tawangmangu, Pas untuk Pendaki Pemula

3 komentar
Konten [Tampil]

Musim hujan tidak menyurutkan niat saya untuk mendaki. Namun tentu saja saya absen dari pendakian gunung tinggi. Cukup berkunjung ke puncak perbukitan di sekitar rumah untuk melepas kerinduan akan mendaki.

Hari pertama bulan Februari 2020, saya berangkat ke Karanganyar. Hendak mendaki Bukit Mongkrang di Tawangmangu. Saya tidak sendiri. Melainkan ditemani oleh seorang kawan dari Solo. Deki namanya.

Jalur pendakian Bukit Mongkrang dapat dicapai melalui kawasan Tlogo Dringo yang ada dekat Cemara Kandang, perbatasan dengan Cemara Sewu, Magetan, Jawa Timur.

Bukit Mongkrang Tawangmangu, Cocok untuk Pemula

Bukit Mongkrang adalah salah satu dari perbukitan yang berada di selatan Gunung Lawu. Alasan saya memilih Bukit Mongkrang untuk perjalanan kali ini adalah bukitnya tidak terlalu tinggi.

Namun, lokasi yang akan saya tuju saat itu bukanlah Puncak Bukit Mongkrang, melainkan Puncak Bukit Candi yang merupakan puncak pertama dari deretan Pegunungan Lawu Selatan.

Jalur pendakian menuju Bukit Candi sendiri cukup mudah dilalui, sehingga aman didaki saat musim hujan seperti sekarang ini.

Dari kota Solo, menuju Pintu Gerbang Pendakian Bukit Mongkrang hanya memerlukan waktu sekitar satu jam. Setelahnya, para pengunjung harus berjalan kaki menuju puncak Bukit Mongkrang. 

HTM Bukit Mongkrang Tawangmangu

HTM Bukit Mongkrang Tawangmangu cukup ramah di kantong. Pendaki hanya perlu merogoh kocek Rp 10.000, yaitu Rp 5.000 untuk retribusi dan Rp 5.000 untuk biaya parkir. 

Masing-masing pos pembayaran ada tujuannya. Tiket retribusi untuk pengelolaan kawasan wisata, sedangkan biaya parkir akan masuk ke kas karang taruna setempat.

Apabila para pendaki ingin berkemah, maka dikenakan tarif tambahan sebesar Rp 7.500 per orang. Harga tersebut tidak terlalu berat bila dibandingkan dengan puasnya menikmati keindahan alam Bukit Mongkrang selama seharian penuh.

Padang Ilalang Bukit Mongkrang yang Viral

Bukit Mongkrang ini sempat viral awal tahun 2019 lalu. Hal ini disebabkan oleh bunga ilalangnya yang tumbuh lebat, sehingga amat cantik dijadikan spot foto. 

Maka tidak heran bila banyak pengunjung berbondong-bondong datang ke Bukit Mongkrang untuk berfoto di tengah-tengah bunga ilalang.

Sayangnya, saat saya ke sini bunga ilalang tidak selebat dulu. Itu karena bunga ilalang hanya mekar sekali. Seperti diketahui, Bukit Mongkrang sempat kebakaran hebat menjelang akhir 2018 silam.

Setelah itu, ilalang pun kembali tumbuh dan sekitar Maret-April 2019, bunganya bermekaran. Usai mekar, maka bunga berubah menjadi rumput ilalang. 

Kalau tidak dapat ilalang di Bukit Mongkrang, jangan berkecil hati. Ilalang di sini hanyalah 1 dari beragam keindahan ciptaan Tuhan. Masih banyak obyek-obyek lain yang tak kalah indah dan pantas untuk dikagumi.

Tiba di Puncak Bukit Candi

Ketika puncak semakin dekat, saya semakin menggebu untuk bergegas menuju tujuan. Ingin melihat indahnya panorama pegunungan Lawu. Diperlukan kurang lebih 1 jam perjalanan untuk mencapai puncak.

Hingga akhirnya saya dan Deky tiba di Puncak Bukit Mongkrang. Alhamdulillah… Merupakan kepuasan tersendiri karena bisa menaklukkan di sendiri. Juga memuaskan rasa rindu untuk mendaki.

Sebenarnya, saya penasaran dengan penamaan Bukit Candi. Entah apa alasan penamaannya, saya tidak tahu. Apakah mungkin ada candi yang terkubur di bawah bukit ini?

Sejatinya Bukit Mongkrang ini amat luas. Kita bisa melanjutkan perjalanan ke bukit yang satunya, yaitu Puncak Bukit Candi 2. 

Hanya butuh sekitar 5 menit untuk sampai ke sana. Puncak Bukit Candi biasanya dijadikan tempat berkemah para pendaki. 

Meski tempat ini adalah puncak bukit, nyatanya ini bukan titik tertinggi di kawasan perbukitan selatan Gunung Lawu. Masih ada puncak bukit yang lebih tinggi lagi. Yaitu Puncak Mongkrang dan Jobolarangan

Panorama Terbaik di Puncak Bukit Mongkrang

Rupanya, panorama alam yang tersaji di Puncak Bukit Mongkrang tidak main-main. Ada hamparan awan putih yang mewarnai langit. Perbukitan hijau milik Lawu yang memanjakan mata. Juga ada Puncak Mongkrang dan Jobolorangan di sisi selatan yang menggoda saya untuk segera menggapainya.

Memang pemandangan di perbukitan tidak lengkap bila tak mendapati gunung. Andai cuaca cerah, Gunung Lawu akan terlihat megah dan gagah, menghiasi pemandangan sisi utara di bukit Mongkrang.


Usai puas menikmati keindahan panorama Puncak Bukit Mongkrang, akhirnya kami memutuskan untuk turun. Sudah terlampiaskan rasa rindu untuk mendaki.

Terakhir, menurut saya: Puncak Bukit Mongkrang cocok untuk para pendaki pemula, atau sekadar melepas kerinduan mendaki di musim hujan seperti ini. 

Perjalanan kali ini saya lengkapi dengan sebuah video yang sudah tayang di Youtube channel saya. Silakan dinikmati…

Anggara Wikan Prasetya
Perkenalkan, Anggara Wikan Prasetya, pemilik Menggapai Angkasa.

Related Posts

3 komentar

dunia kecil indi mengatakan…
Wah, indah banget sih. Seneng aku lihatnya :)
kuanyu mengatakan…
indah banget luar biasa mas, mudah-mudahan suatu saat nanti saya bisa kesini juga, salm kenal mas, saya kuanyu, blogger bangka
Intan Sudibjo mengatakan…
bagus juga yah buat foto foto, selain berolahraga tapi juga bisa menikmati pemandangan indah dari atas