Konten [Tampil]
Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan
sebuah negeri yang sangat luas dengan luas mencapai sekitar 1,9 juta kilometer
persegi. Tentu saja sebagai warga negara yang baik akan sangat baik apabila
memiliki wawasan yang luas mengenai negara tempat mereka dilahirkan sebagai
bentuk rasa cintanya, termasuk juga bagi Warga Negara Indonesia (WNI). Ada
banyak cara untuk menambah wawasan kebangsaan, selain banyak membaca buku juga
bisa dilakukan dengan mengunjungi museum. Postingan sebelumnya mengenai MUSEUM PURBA SANGIRAN tentu telah banyak menambah wawasan mengenai asal mula peradaban
manusia di Indonesia. Tidak hanya Sangiran saja, terdapat museum lain di
sebelah selatan Jawa Tengah yaitu Museum Karst Indonesia.
Museum Karst Indonesia |
Menuju Museum Karst Indonesia
Museum Karst
Indonesia tepatnya terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro,
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Jarak tempuh jika dari Kota Surakarta adalah
sekitar 73 kilometer ke arah selatan melewati Sukoharjo-Wonogiri yang mana
hampir mirip dengan rute menuju SOKO GUNUNG, tetapi masih terus ke selatan lagi
sampai ke Pracimantoro. Sudah banyak plang penunjuk arah menuju Museum Karst
sehingga tidak perlu takut tersesat.
Solo-Museum Karst Indonesia |
Sementara itu jika ditempuh dari Pusat Kota
Yogyakarta, jarak tempuh adalah sekitar 65 kilometer. Rute yang ditempuh adalah
melewati Wonosari kemudian perjalanan dilanjutkan dengan terus mengikuti jalan
utama Wonosari menuju Pracimantoro (Kabupaten Wonogiri). Plang petunjuk arah
juga telah banyak tersedia sehingga tidak perlu khawatir untuk kesulitan
menemukan jalan menuju Pracimantoro.
Yogyakarta-Museum Karst Indonesia |
Museum karst berada di tengah bentang pegunungan
kapur selatan Jawa yaitu Geopark Gunung Sewu yang membentang dari Kabupaten
Gunung Kidul hingga Pacitan di Provinsi Jawa Timur. Nantinya Museum Karst
Indonesia akan dijumpai di sebelah selatan jalan dari jalan utama
Pracimantoro-Gunung Kidul.
Gerbang Masuk Kawasan Museum Karst Indonesia |
Sebuah gerbang besar di samping jalan akan
menunjukkan bahwa gerbang tersebut merupakan pintu masuk ke Museum Karst
Indonesia. Cukup berbelok dari jalan utama dan mengikuti jalan utama setelah
memasuki gerbang tersebut.
Museum Karst Indonesia
Akan dijumpai sebuah
pertigaan yang mana terdapat loket untuk masuk ke kawasan Museum Karst
Indonesia. Ternyata kawasan Museum Karst tidak hanya terdiri dari bangunan
museum saja karena terdapat pula goa-goa karst yang tersebar di sekitarnya.
Berdasarkan panduan dari petugas di loket, tujuan pertama sekaligus yang utama
adalah di Museum Karst. Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk kawasan
sebesar kurang-lebih Rp5.000,00 saja.
Geopark Gunung Sewu |
Plang penunjuk arah yang sudah ada serta
bangunan museum yang cukup megah membuatnya dapat ditemukan dengan begitu
mudah. Area parkir yang ada juga cukup luas sehingga dapat menampung banyak
kendaraan mulai dari sepeda motor hingga bus besar. Kunjungan paling banyak ke
museum adalah saat hari libur dan akhir pekan dengan kebanyakan pengunjung dari
rombongan instansi pendidikan.
Museum Karst Indonesia |
Pintu masuk museum terlihat begitu megah dengan
tangga naiknya sehingga menjadi spot berfoto yang bagus berlatar belakang
tulisan “Museum Kars Indonesia”. Sebuah prasasti dengan tanda tangan Bapak
Presiden Republik Indonesia ke-6 yaitu Susilo Bambang Yodhoyono di tengah
sebuah kolam menuju pintu masuk menandai bahwa beliau lah yang meresmikannya
pada tahun 2009 silam.
Tanda Tangan Pak SBY |
Begitu sampai di pintu masuk pengunjung tidak
diminta untuk membayar tiket masuk, tetapi hanya diminta untuk mengisi buku
tamu. Jadi tarif masuk ke museum adalah gratis. Plang penunjuk arah pun juga
terdapat di dalam museum untuk memandu pengunjung ke mana harus melangkah
terlebih dahulu. Kondisi museum juga sangat baik dengan AC nya sehingga tidak
panas, serta penerangan sudah sangat baik.
Bagian Dalam Museum Karst |
Sesuai dengan namanya, banyak koleksi batu-batu
kapur yang disimpan di dalam kotak kaca lengkap dengan keterangannya. Replika
dan miniatur goa-goa karst juga dilengkapi dengan informasi yang jelas sehingga
semakin memudahkan pengunjung untuk belajar tentang geologi batuan kapur.
Selain batu, koleksi fosil yang terdapat di bebatuan kapur juga turut disajikan
untuk semakin menambah wawasan pengunjung mengenai asal muasal dari zona karst
tersebut.
Koleksi Batuan Museum Karst Indonesia |
Koleksi Batuan Museum Karst Indonesia |
Selain berisi koleksi bebatuan, terdapat pula
replika kondisi kehidupan masyarakat di kawasan karst. Replika tersebut mulai
dari kehidupan masyarakat zaman pra sejarah yang tinggal di goa-goa kapur
hingga kehidupan masyarakat masa kini di daerah-daerah karst yang kering.
Replika dan informasi tersebut tentunya akan menambah wawasan pengunjung
mengenai kehidupan sosial masyarakat di daerah karst.
Kehidupan Sosial Masyarakat Pra Sejarah Kawasan Karst |
Replika Goa Karst |
Topografi Kawasan Karst |
Terus berjalan mengikuti petunjuk arah, maka
perjalanan di museum akan sampai di pintu keluarnya. Sebelum keluar, terdapat
toko suvenir untuk pengunjung jika ingin membeli kenang-kenangan. Pintu keluar
ada di bagian belakang museum sehingga pengunjung harus berjalan memutar untuk
sampai di bagian depan museum kembali.
Goa Tembus
Saat berjalan memutar
menuju ke depan museum, maka akan dijumpai plang-plang petunjuk arah ke goa-goa
di sekitar Museum Karst. Goa-goa tersebut antara lain adalah Luweng Sapen, Goa
Potro Bunder, Goa Gilap, dan Goa Sodong. Tetapi letak goa-goa tersebut terpisah dan cukup jauh dari museum sehingga
seringkali hanya dikunjungi untuk penelitian. Goa yang biasanya dikunjungi
untuk wisatawan adalah Goa Tembus yang letaknya di dekat pertigaan pos masuk
tadi.
Pintu Masuk Goa Tembus |
Cukup ambil sepeda motor dan ikuti arah keluar,
maka pintu masuk Goa Tembus akan ditemukan di sebelah kiri jalan sebelum sampai
kembali ke pertigaan pos masuk. Jika sepi maka sepeda motor dapat diparkir di
depan pintu masuk goa kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Goa
Tembus sendiri tidaklah terlalu besar seperti GOA GONG atau GOA SEPLAWAN.
Cahaya matahari pun masih bisa masuk ke dalam, ditambah sudah adanya penerangan oleh lampu sehingga tidak perlu untuk
membawa senter, meskipun ada satu titik yang agak remang.
Bagian Dalam Goa Tembus |
Bagian Dalam Goa Tembus |
Sesuai dengan namanya, Goa Tembus ini memang
menembus sebuah tebing karst ke sisi sebaliknya. Apabila motor diparkir di
depan pintu masuk, maka jalan kaki harus kembali dilakukan untuk kembali lagi
ke pintu masuk goa.
Pintu Keluar Goa Tembus |
Tak perlu khawatir karena hanya membutuhkan
waktu sekitar 5 menit untuk menjelajah goa dari pintu masuk-pintu keluar dan
kembali ke pintu masuk. Usai menjelajahi Goa Tembus, maka kendaraan sekalian
dipacu untuk meninggalkan kawasan Museum Karst Indonesia.
Info
Jam Buka
08.30 WIB – 15.30 WIB
Tiket Masuk Kawasan + Parkir
+- Rp5.000,00
Tiket Masuk Museum
Gratis
Fasilitas
Toilet, mushalla, warung makan toko suvenir, area
parkir, pura
Jam Kunjungan Terbaik
Selama jam buka
Posting Komentar
Posting Komentar