Gunung Kunir; Menanti “Sunset” di Salah Satu Atap Purworejo

27 komentar
Konten [Tampil]
Kembali saya mohon maaf karena beberapa purnama tidak kunjung merilis postingan blog terbaru. Itu karena kesibukan yang harus saya jalani sehingga belum sempat menulis. Namun, Alhamdulillah saya akhirnya bisa kembali menulis di blog ini sebelum penuh debu dan sarang laba-laba.

Momen Matahari Terbenam di Gunung Kunir Purworejo
Momen Matahari Terbenam di Gunung Kunir Purworejo
Pada postingan kali ini, saya akan kembali menulis kisah blusukan. Dari sekian banyak tempat, salah satunya masih berhubungan dengan kegemaran saya saat musim kemarau, yakni berburu keindahan matahari terbenam. Tempat itu adalah Gunung Kunir.

Kunjungan saya ke Gunung Kunir belum terlalu lama, yakni Hari Sabtu (29/06/2019) silam saat saya menempuh perjalanan ke Kabupaten Wonosobo untuk mendaki Gunung Sindoro. Semoga kisah perjalanan saya menggapai Puncak Gunung Sindoro bisa segera rilis di blog ini dalam waktu dekat. Aamiin.
Lokasi Gunung Kunir Purworejo


Gunung Kunir tepatnya berada di Desa Benowo, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Lokasinya berada di kawasan Pegunungan Menoreh yang membatasi Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ke Gunung Kunir Purworejo, jangan langsung percaya Google Maps

Mungkin Gunung Kunir masih belum begitu familiar di telinga masyarakat. Bahkan ada satu teman saya orang Purworejo yang tidak tahu jika ada Gunung Kunir di wilayahnya. Sebelumnya saya pun tidak tahu sebelum menemukan obyek wisata ini di aplikasi Google Maps.

Namun saya tidak langsung mengeset tujuan Gunung Kunir di Google Maps. Itu karena saya tahu jika lokasi tujuan saya ada di kawasan pegunungan sehingga rawan menyesatkan jika langsung mengikuti aplikasi penunjuk arah itu. Saya kemudian nggoogling seputar Gunung Kunir terlebih dahulu.
Jangan ikuti rute ini kalau ke Gunung Kunir Purworejo

Untunglah saya menemukan akun media sosial pengelola Gunung Kunir. Beruntung juga akun itu masih aktif sehingga saya bisa langsung bertanya mengenai rute yang tepat untuk sampai ke sana. Syukurlah apa yang saya lakukan benar. Itu karena petunjuk arah Google Maps berbeda jauh dengan ancer-ancer yang saya dapatkan.

Rute terbaik menuju Gunung Kunir Purworejo adalah melalui Balai Desa Benowo atau dari arah selatan. Sementara Google Maps malah menunjukkan arah melalui utara atau dari Kabupaten Magelang. Saya pun memutuskan untuk mengikuti saran admin media sosial Gunung Kunir yang merupakan warga sekitar.

Menuju salah satu atap Pegunungan Menoreh

Perjalanan saya dari Kota Solo dimulai Sabtu tengah hari. Siang itu begitu panas dan cerah saat saya berangkat. Dengan menggendong tas gunung yang besar, saya memacu sepeda motor Supra X 125 dan mengambil rute arah ke Yogyakarta. Perjalanan saya termasuk pelan karena kondisi jalan cukup macet.

Rute yang saya lalui untuk menuju Gunung Kunir dari Kota Solo adalah melalui Kecamatan Samigaluh saat tiba di Yogyakarta. Selanjutnya saya melanjutkan perjalanan ke arah barat melalui Pegunungan Menoreh yang juga merupakan rute utama menuju Kebun Teh Nglinggo.
Rute menuju Balai Desa Benowo

Namun, saya terus mengikuti jalan utama yang nantinya akan sampai di Kabupaten Purworejo. Saya juga dipandu oleh Google Maps untuk sampai di Balai Desa Benowo. Meski demikian, saya sempat bingung ketika baru beberapa saat masuk Kabupaten Purworejo karena diminta berbelok ke jalan cor yang cukup sempit.

Akhirnya saya bertanya kepada seseorang. Ternyata memang betul jalan kecil itu merupakan akses terdekat dan termudah mencapai Balai Desa Benowo. Saya pun segera menempuh perjalanan di jalan cor yang cukup sempit itu.

Menggapai salah satu puncak Pegunungan Menoreh

Kondisi jalan yang saya lalui langsung menanjak. Tanjakannya tidak terlalu curam karena sepeda motor saya masih bisa melaluinya. Orang yang saya tanya sebelumnya juga mengatakan jika sepeda motor saya bisa mencapai Balai Desa Benowo melalui jalan tersebut.

Jalan menanjak dan berkelok seolah akrab dengan saya saat itu yang merupakan ciri khas jalanan di pegunungan. Beberapa bagian, ada tanjakan cukup curam disertai tikungan tajam sehingga saya harus menggunakan gigi satu. Namun, syukur Alhamdulillah saya bisa sampai Balai Desa Benowo.


Setelah sampai Balai Desa Benowo, telah tersedia plang penunjuk jalan menuju ke Gunung Kunir. Perjalanan pun tidak lagi jauh, meski masih harus melalui beberapa tanjakan dan kelolan. Sekitar pukul 16.30 WIB, saya pun tiba di area parkir obyek wisata Gunung Kunir Purworejo.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki mendaki bukit. Jalan setapak memang menanjak. Meski demikian, aksesnya mudah. Jalan setapak mudah untuk ditapaki dan tidak licin. Jarak sampai ke puncak pun tidaklah terlalu jauh. Perjalanan jalan kaki hanya ditempuh selama lima sampai sepuluh menit.

Gunung Kunir, salah satu atap Pegunungan Menoreh

Alhamdulillah akhirnya saya sampai juga di Gunung Kunir Purworejo. Saya tiba sekitar pukul 17.00 WIB sehingga momen sunset akan segera terjadi. Sebisa mungkin saya menikmati keindahan pemandangan dari Gunung Kunir ini yang memang begitu memesona.
Panorama Indah dari Puncak Gunung Kunir Purworejo
Panorama Indah dari Puncak Gunung Kunir Purworejo
Sebagai salah satu puncak tertinggi Pegunungan Menoreh dengan ketinggian sekitar 975 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Kunir menawarkan pemandangan terbuka mulai dari arah timur, utara, hingga barat. Kondisi itu menyebabkan obyek wisata ini pas untuk berburu sunrise dan sunset.
Gunung Merapi (kanan) dan Merbabu (kiri) Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo
Gunung Merapi (kanan) dan Merbabu (kiri) Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo
Mulai dari ufuk timur, Gunung Merapi dan Merbabu tampak begitu jelas. Keduanya seolah terbang di atas uap air yang ada di bawahnya. Ketika pagi hari yang cerah, matahari terbit akan berdampingan dengan kedua gunung double M tersebut.
Pegunungan Menoreh yang Memanjang Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo
Pegunungan Menoreh yang Memanjang dan Gunung Trajumas Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo
Sisi timur agak ke selatan, Pegunungan Menoreh yang memanjang dari arah timur ke barat terlihat bagai benteng berwarna hijau. Tampak beberapa puncak tertinggi Pegunungan Menoreh lainnya seperti Suroloyo di sisi timur, Sariloyo di sebelahnya, dan Gunung Trajumas, serta Ayamayam di timur Gunung Kunir.
Pemandangan ke Sisi Utara di Puncak Gunung Kunir Purworejo
Pemandangan ke Sisi Utara di Puncak Gunung Kunir Purworejo
Selanjutnya di arah utara, tersaji hamparan terbuka Kabupaten Magelang dari ketinggian. Saat malam hari, gemerlap lampu dari permukiman bisa disaksikan dari Gunung Kunir ini. Saya sempat mencari bangunan ikonik seperti Candi Borobudur, tetapi tidak menemukannya. Mungkin karena lokasi saya terlalu tinggi.
Gunung Sumbing-Sindoro Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo
Gunung Sumbing-Sindoro Dilihat dari Gunung Kunir Purworejo
Agak menghadap ke arah barat, tepatnya di sebelah barat daya, terlihat dua gunung besar yang menjulang tinggi ke angkasa. Dua gunung itu tidak lain adalah Sindoro dan Sumbing. Kedua puncak gunung itu tampak begitu jelas. Tentu semangat saya semakin berlipat untuk mencapai salah satunya, yakni Sindoro setinggi 3.153 mdpl.

Keindahan matahari terbenam dari atap Menoreh

Sajian utama tentu ada di sisi barat dengan pemandangan yang terbuka. Tampak beberapa lekuk perbukitan di wilayah Kabupaten Purworejo yang tidak begitu tinggi. Selanjutnya, apa lagi jika bukan matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat? Kembalinya matahari ke peraduannya seolah disambut oleh pegunungan dan awan di kaki langit sebelah barat.
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo
Momen sunset memang indah. Namum sayang, ia juga begitu cepat berlalu. Sekitar pukul 17.30 WIB, matahari sudah menghilang di balik cakrawala barat. Syukurlah saya masih sempat mengabadikan momen pergantian terang menuju gelap itu sebelum terlambat.

Jika sampai terlambat, maka kapan lagi saya bisa kembali ke Gunung Kunir? Faktor jarak dan kondisi jalan pegunungan jujur saja membuat saya enggan kembali lagi ke sana dalam waktu dekat. Namun, hal itu bukanlah sesuatu yang mutlak. Bisa jadi kunjungan saya di sana adalah untuk mengabadikan bima sakti atau sunrise.
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo
Usai matahari menghilang, saya langsung turun ke area parkir sebelum terlalu gelap. Kebetulan saat itu ada beberapa ABG lokal yang juga menikmati sore di sekitar Gunung Kunir. Ternyata menurut mereka, jalan menuju Gunung Kunir hanya satu, yakni via Balai Desa Benowo. Juga tidak ada jalan kembali selain melalui balai desa itu.

Epiloque

Saya memutuskan untuk langsung kembali ke jalan utama Samigaluh-Purworejo setelah itu. Pertimbangan saya adalah, jalan belum terlalu gelap ketika sepeda motor Supra X 125 melewati jalan menurun khas pegunungan sampai ke bawah sehingga lebih mudah untuk dilalui.

Akhirnya saya sampai kembali di jalan utama Samigaluh-Purworejo. Waktu maghrib juga masih belum berlalu sehingga saya masih sempat shalat maghrib. Selanjutnya perjalanan saya tidak lagi sulit karena tidak ada tanjakan atau turunan curam. Meski demikian, kondisi jalan masih cukup berkelok.
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo
Matahari Terbenam di Puncak Gunung Kunir Purworejo
Perjalanan saya menuju Wonosobo pun harus melalui gelapnya malam. Rute yang saya ambil adalah melalui Jalan Purworejo-Wonosobo yang nantinya sampai di pertigaan Kertek. Kondisi jalan cukup lengang sehingga saya bisa berkendara dengan lancar tanpa halangan berarti.

Perjalanan saya di Wonosobo pun berlanjut…..
Anggara Wikan Prasetya
Perkenalkan, Anggara Wikan Prasetya, pemilik Menggapai Angkasa.

Related Posts

27 komentar

CREAMENO mengatakan…
Sunsetnya baguuuuus :D
Djangkaru Bumi mengatakan…
Pemandangan dari atas sungguh indah sekali. jarang lo, akun media sosial pariwisata yang aktif. salut deh dengan pengelola wisatanya.
Tira Soekardi mengatakan…
indfangya sunset selalu
Rumilagi mengatakan…
Sunset, tapi kaya Sunrise.

Kenapa dinamakan Kunir mas
MRENEYOO mengatakan…
. Kereeeen abiss 🙀👍👍
Ibadah Mimpi mengatakan…
whoaaa emang pemandangan senja ini keren banget mas broo
Arif Rudiantoro mengatakan…
Selalu ngiler kalau mgeliat orang" melakukan pendakian ke gunung, semoga suatu saat nanti bisa :)
Aji Sukma mengatakan…
Aku uda pernah ke siniiii.....2017 lalu. Masi inget banget sensasi dibonceng motor naik dg kemiringan yang curam bangettt subuh-subuh! Rasanya, deg-deg-serrr! wkwkwk
Ella Fitria mengatakan…
dudududu viewnyaaa... perjuangan bgt ya, jd bayangin kl pke motor matic bisa nggak yaa.. wkwkwk
Vita Pusvitasari mengatakan…
Gunung Kunir itu sama dengan bukit Sikunir Dieng Wonosobo gak ya? Saya hanya baru pernah ke Sikunir Dieng Wonosobo soalnya heuheu..Bagus Sunrisenya disini..
Matius Teguh Nugroho mengatakan…
Hehe, sibuk ngapain nih kalo boleh tau? :D

Waaaaaa asyik ya bisa menikmati panorama dari keempat arah mata angin tanpa terhalang titik tinggi lainnya! Seru nih buat camping semalem. Dateng sore buat sunset, terus besoknya cabut setelah sunrise.
Kalo mau bertualang alam, apalagi ke spot yang belum populer, memang harus banyak-banyak riset rute ya.
Dewi Rieka mengatakan…
Pemandangannya memang memukau ya, nggak sia-sia perjalanannya cukup berat, aku kibar bendera putih kalau naik gunung hihi..pengennya jadi pejalan santai hihi
Turis Cantik mengatakan…
Pejuangan bnget memang naik gunung tuh, tapi ibarat candu banyak hal yg selalu bkn kangen naik gunung.
Lia Yuliani mengatakan…
Keren viewnya. Butuh perjuangan pasti biar dapat view Keren gini. Selalu suka lihat sunset di atas ketinggian gini.
Soviana Maulida mengatakan…
Baru denger Gunung Kunir ini. Wow oemandangannya eksotis. Bikin ngiler liat foto-foto pendaki, apalah daya yang belum pernah ini. Hihi..
Nurul Sufitri mengatakan…
Menggapa si bima sakti alias sun rise Gunung Kunir ya mas bela2in berkunjung ke sini :) Oooh begitu jadi jangan pake Google Maps yang dikasih tanda silang itu? Menyesatkan? hihihii. Kadang dia emang ga selalu benar tapi sering benar kecuali jalan buntu ga paham tuh. Ada kesenangan tersendiri ya naik motor supra di area yang bikin jantung mau copot hahaha.
Okti Li mengatakan…
Saya baru tahu Gunung Kunir ini dari artikel ini. Padahal kami juga pernah mendaki Gunung Sindoro lho. Kapan ke Sindoro Sumbing harus mampir juga nih
Syaiful BS mengatakan…
MasyaAllah ini viewnya keren banget yaa bang. Sunsetnya bener-bener bikin gagal move on ini mah ~
hani mengatakan…
Benernya engga terlalu tinggi sampai ribuan mdpl ya. Tapi...haduh perjuangannya untuk dapetin spot sunset salut banget. Untung engga jadi lewat jalur Utara yah. Bisa² kemaleman deh smp atas gunung...
Monda Siregar mengatakan…
waduuuh.., google maps bisa menyesatkan he.. he..., untung aja bisa dapat info bener dari orang etempat ya...
cakep parah deh sunsetnya..., pantesan nguber sunset melulu ya
bunsal mengatakan…
Tsakep.
Sebagai pecinta ketinggian, foto-foto indah begini suka bikin speechless.

Hyuk kapan main ke Rinjani.
Bara Anggara mengatakan…
Ane sebagai salah satu korban google maps menyatakan BENER!! google maps di area pegunungan atau hutan emang menyesatkan.. wkwk..

panorama perbukitan dan gunung2nya mantap jiwa..

-Traveler Paruh Waktu
Xplorasi mengatakan…
Sumpah nih keren abis sunsetnya dari atas gunung... kapan yah bisa mendaki kesana?
Baktiar77 mengatakan…
Awalnya saya pikir bukit Sikunir ternyata gunung Kunir. Menoreh itu pegunungan ya? Kalau di cerita-cerita silat kan suka disebutnya Bukit Menoreh. Cakep view sunsetnya..
Baktiar77 mengatakan…
Emang harus pake GPS bar... GPS = Gunakan Penduduk Setempat hehehehe
soulmade mengatakan…
Agustus kemarin gowes kesana tempatnya sudah tak terawarat. bangku2 sudah tak ada bahkan tulisan gunung kunit juga sudah tak ada
Anggara Wikan Prasetya mengatakan…
Memang begitu gan.. Tapi positifnya jadi makin terlihat alami...